Senin, 27 Desember 2010

manajemen sumber informasi

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM) Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber lain.
IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas.
Definisi
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.
Tipe-tipe dari sumber informasi :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.
Informasi sebagai sumber strategis
• Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif. caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Keuntungan kompetitif dicapai apabila :
- Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen.
- Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya.
- Pentingnya efisiensi operasi internal
IOS (Interorganizational Information System)
- IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
- IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.
CIO (Chief Information Officer)
- Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
- Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM.
- Tugas CIO :
- Mempelajari bisnis & teknologinya
- Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
- Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
- Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
- Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.
SPIR ( Strategic Planning for Information Resources)
- Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.
- Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan.
- Perencanaan yang digunakan Top Down : Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan.
- Pendekatan-pendekatan Top Down :
1. BSP IBM (Business System Planning)
- Pendekatan studi total.
- Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. CSF (Critical Success Factor)
- Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan kegagalan
3. Transformasi susunan strategis
- Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem.
- Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM
Usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai IRM yang sukses adalah :
- Perusahaan berusaha untuk menggunakan informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif.
- Para eksekutif harus menyadari bahwa pelayanan informasi sebagai area fungsional.
- Para eksekutif harus mengakui keberadaan CIO
- Para eksekutif harus memasukkan sumber-sumber informasi dalam perencanaan strategi.
- Adanya perencanaan strategi formal untuk sumber-sumber informasi
- Perencanaan strategis juga mengatur pemakai komputer.


- http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13807/Pengenalan++IRM.doc
- viyan.staff.gunadarma.ac.id/.../12_Manajemen+Sumber+Informasi.pdf
- www.elvinmiradi.com/topik/manajemen+sumber+informasi.html
- ipoen.blogspot.com/.../manajemen-sumber-informasi.html –
- www.elvinmiradi.com/.../konsep+manajemen+sumber+informasi.html –
- yudianto01.wordpress.com/.../pengenalanan-manajemen-sumber-informasi/ -
- www.docstoc.com/.../17106384-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen -
- lowonganfavorit.com/view/manajemen-sumber-informasi –
- kenarok2080.googlepages.com/ModulSistemInformasiManajemen.doc
- www.scribd.com/doc/39976050/IRM-Manajemen -
-http://wawannurjuniawan.blogspot.com/2010/11/manajemen-sumber-informasi.html

Siklus Hidup dan Sistem

Sistem komputer memiliki siklus pengolahan yang pasti. Siklus pengolahan itu sendiri mengacu kepada makna dari arti komputer itu sendiri. Ada tiga pokok dalam siklus pengolahan data dengan menggunakan komputer tersebut, yaitu input, proses, dan output. Sedangkan untuk proses sendiri, pemroses dibantu oleh beberapa bagian lain, yaitu program serta penyimpan (storage).

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb:

  1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
  2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
  3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
  4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
  5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
  6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
  7. Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:

  1. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
  2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
  3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
  4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.

Batasan analisis sistem:

Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:

  • Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau
  • Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem lama yang sudah ada?

Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:

  • Informasi apakah yang dibutuhkan?
  • Oleh siapa?
  • Kapan?
  • Dimana?
  • Dalam bentuk apa?
  • Bagaimana cara memperolehnya?
  • Dari mana asalnya?
  • Bagaimana cara mengumpulkannya?

Proposal mengadakan analisis sistem:

Berisi:

  • Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis
  • Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
  • Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
  • Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
  • Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
  • Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis
  • Jadwal tentatif analisis

Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem:

  • Sistem yang ada
  • Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang-organisasi atau fungsi ada
  • Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem

Kerangka Analisis:

  • Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
  • Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana asalnya.
  • Analisis terhadap input dan output.

Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview, questionaire, observation, sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric

Laporan hasil analisis:

Laporan hasil analisis harus berisi:

  1. Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
  2. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.
  3. Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem
  4. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah
  5. Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis
  6. Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhannya untuk desain awal
  7. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya.

Yang terpenting adalah bagian 6 dan 7.

Katagori aspek kelayakan:

  1. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
  2. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biasa operasional organisasi.
  3. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan organisasi
  4. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak.

Hasil akhir analisis sistem (keputusan):

  1. Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
  2. Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain.
  3. Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi prososal dengan subsistem lain.
  4. Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
  5. Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal.

Perancangan Sistem

Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what? Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.

Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:

  1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods.
  2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
  3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
  4. Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base.
  5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
  6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.

Langkah dasar dalam proses desain:

  1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
  2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
  3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
  4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).

Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:

  • Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
  • Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
  • Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.
  • Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
  • Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
  • Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
  • Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
  • Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
  • Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
  • Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.

5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:

  • Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
  • Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
  • Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
  • Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.

Sedangkan format dari proposal desain ini sangat berfariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas.

Prinsip Dasar Desain

Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:

  1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
  2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls.

Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi:

  1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi.
  2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.
  3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.
  4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
  5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
  6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi.
  7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.
  8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
  9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
  10. Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
  11. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
  12. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.
  13. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
  14. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.
  15. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.
  16. Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.

http://artikel.ilmuti.com/2010/10/20/siklus-hidup-pengembangan-sistem-informasi-sdlc/

Dasar - Dasar Pemrosesan Komputer

ARSITEKTUR KOMPUTER
  • Central Processing Unit (CPU) mengendalikan semua unit sistem komputer dan mengubah input menjadi output.
  • Unit pengendalian (control unit) membuat semua unit bekerja sama sebagai suatu sistem.
  • Misalnya prosesor dan arithmetic and logic unit (ALU) merupakan tempat berlangsungnya operasi perhitungan logika serta mengolah isi penyimpanan primer.
  • Penyimpanan sekunder menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak digunakan.
Unit Input
1. KEYBOARD
Memasukkan data dengan cara menekan tombol- tombol yang tepat, mirip mesin ketik yang sebagian besar dilengkapi dengan tombol tambahan.
2. ALAT PENUNJUK
• Mouse, suatu alat kecil & ringan yg memiliki suatu bola kecil dibawahnya & memiliki 1, 2 atau 3 tombol di atasnya dihubungkan ke komputer dengan suatu kabel halus.
• Trackball, suatu alat penunjuk dimana menggerakkan kursor dgn cara memutar bola tanpa memindahkan seluruh alat tsb.
• Touch screen, memasukkan data, instruksi hanya dengan menyentuh satu lokasi dilayar dengan menggunakan jari atau objek tidak transparan lain.
• Light pen, untuk menunjuk pada layar.
• Unit remote control.
3. ALAT PEMBACA OPTIS
Membaca data dengan menyinari suatu sinar terang diatas data photoelectric disebelah unit pembaca optis (scanner).
4. ALAT PEMBACA MAGNETIK
5. BERBICARA PADA KOMPUTER
  • Pengenal suara jenis speaker independent system dimana proses pengenalannya didasarkan pada bagaimana kita berbicara dari pada apa yang dikatakan.
  • Teknik inipun mampu mengenal pemakai yang berbicara dalam bahasa apapun.
PEMROSESAN PUSAT dan PENYIMPANAN PRIMER
  • Penyimpanan komputer (computer storage) ada dua bentuk dasar yaitu primer dan sekunder.
  • Penyimpanan primer biasanya disebut main memori.
  • Tehnologi IC utk menyediakan random access memori (RAM) yg digunakan utk menyimpan perangkat lunak dan data
  • Read Only Memori (ROM) untuk menyimpan material seperti intruksi pada saat komputer dinyalakan dan cache memori.
UNIT OUTPUT
Bentuk akhir dari pemrosesan komputer adalah beberapa bentuk output dan menampilkan pilihan, yaitu : yang dicetak, grafik, mikrofilm, kartu berlubang, dan yang diucapkan.
*Output yang ditampilkan
  • Peralatan output yg paling terkenal dgn pemakai akhir (end user) adalah Display Screen yg disebut CRT yg dikemas dgn keyboard.
  • Kelemahan dari layar tampilan yaitu : ketidak mampuan untuk menghasilkan kopi pada kertas, yang disebut Hard copy.
* Output yang Di Cetak
  • Peralatan output yang disebut printer menghasilkan hard copy.
* Output Grafik
  • Beberapa pemakai komputer pertama, seperti insinyur dan arsitek perlu untuk menghasilkan output grafik.
  • Peralatan khusus yg disebut plotter yg disambungkan dgn CPU ataupun beroperasi secara offine, dpt menghasilkan output grafik pd ukuran normal atau pd kertas yg besar.
* Output Mikrofilm
  • Komputer dapat menggunakan unit Computer Output Microfilm (COM) untuk menciptakan microfilm ataupun microfiche.
  • Mikrofilm viewer offine khusus digunakan untuk menampilkan dokumen yang difilmkan tersebut.
  • Microfilm printer dpt digunakan untuk menghasikan hard copy.
* Output Kartu Berlubang
  • Beberapa konfigurasi komputer yang lebih besar menerapkan card punch unit yang membuat kartu berlubang.
♥ Output Audio
  • Audio response unit dapat menentukan kata yang sebelumnya terekam untuk membentuk output komputer dapat didengar, sehingga bisa ditransmisikan ke seluruh saluran komunikasi.
PERANAN PERALATAN I/O DALAM PEMECAHAN MASALAH
  • Peralatan input dan output penting bagi manager terutama dalam memberikan komunikasi antara manager dengan komputer.
  • Peralatan input, seperti unit MICR dan OCR memberikan cara untuk memasukkan data kedalam database, baik ketika terjadi transaksi atau tak lama kemudian.
  • Banyak unit output yang digunakan dalam pemecahan masalah secara tidak langsung.
  • Manager akan meminta anggota staf untuk mengumpulkan informasi dari rekaman microfilm dan kemudian menampilkan ringkasannya dalam bentuk laporan tertulis.


http://nadiapritta.blogspot.com/2010/01/dasar-dasar-pemrosesan-komputer.html

Pendekatan Sistem Dalam memecahkan Masalah dan Membuat Keputusan

Pendekatan Sistem Dalam memecahkan Masalah dan Membuat Keputusan


Tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah :
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.

2. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.

3. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.

Memahami dasar memecahkan masalah dan mengambil keputusan:
· Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
· Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
· Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
· Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
· Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.
· Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
· Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif
Penyelesaian masalah
Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Selama proses pemecahan masalah manajer membuat berbagai keputusan, dan beberapa elemen pemecahan harus ada. Ketika proses pemecahan masalah mulai berjalan, manajer berhati-hati dalam membedakan gejala dengan sebab atau sumber masalah.
Istilah pemecahan masalah mengingatkan pada perbaikan hal-hal yang salah. Para manajer akan memberi respons yang cepat pada pengaruh-pengaruh yang merugikan, untuk mencegah atau meminimumkan kerusakan. Namun, para manajer juga merespons pada hal-hal yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya.
Dengan kenyataan demikian, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau menghasilkan keuntungan yang diluar kebiasaan. Jadi penyelesaian/pemecahan masalah (problem solving) berarti tindakan memberi respons/reaksi terhadap permasalahan dengan meminimalkan dampak buruknya dan memaksimalkan dampak baiknya.
Pentingnya penyelesaian masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Serangkaian keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah mungkin hanya membutuhkan sedikit waktu namun dapat mempengaruhi laba perusahaan hingga ribuan atau jutaan dolar.
Dalam menyelesaikan masalah, seorang manajer akan banyak membuat keputusan. Adapun yang dimaksud dengan keputusan adalah suatu aksi atau strategi yang dipilih. Sedangkan, tindakan dalam menentukan aksi atau strategi yang dipilih dan diyakini akan memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi dinamakan pengambilan keputusan. Biasanya ada beberapa aksi atau strategi yang dapat dipertimbangkan oleh manajer. Perlu diperhatikan bahwa salah satu kunci penyelesaian masalah adalah mampu mengidentifkasi berbagai alternatif keputusan.
PENDEKATAN SISTEM
| Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey yang mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
Mengenali kontroversi
Menimbang klaim alternatif
Membentuk penilaian
| Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.

solusi dengan Pendekatan Sistem
Para pembuat komputer, management scientis dan spesialis informasi semua mencari cara untuk menggunakan komputer dalam memecahan masalah yang dihadapi manajer. Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem, yakni serangkaian langkah penyelesaian masalah yang memastikan bahwa maslah tersebut pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan dan solusi yang dipilih bekerja.
Kerangka kerja untuk penyelesaian masalah berbasiskan komputer (pendekatan sistem) memiliki tiga tahap utama yakni tahap persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi, . Dengan pendekatan sistem, ia dapat berfungsi sebagai jembatan antara masalah dengan CBIS dan akan memberikan suatu kerangka kerja untuk beragam keputusan.

TAHAP PEMECAHAN MASALAH
Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus
dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi /
pemecahan.
- Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan
menyediakan orientasi sistem.
- Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan
kemudian memahaminya.
- Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif,
mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan
membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Sistem informasi berbasis komputer atau CBIS dapat digunakan sebagai sistem
dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
1. Usaha persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena
ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai
masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari:
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
2. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau
akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari
solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu
3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak
(feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.


FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka
mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan
informasi, dan menggunakan informasi.
Merasakan masalah
Manajer dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan
masalah (problem solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
Penghindar masalah (problem avoider), manajer ini mengambil sikap positif dan
menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan
masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang
perencanaan.
Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak
menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
Mengumpulkan informasi
Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan
informasi (information-gathering styles) atau sikap terhadap total volume informasi yang
tersedia bagi mereka.
Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by
exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area
minatnya.
Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain
dalam organisasi.
Menggunakan informasi
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan
informasi (information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk
memecahkan suatu masalah.
Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk
mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu
tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.


http://brandalhari.blogspot.com/2010/11/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan.html
http://my.opera.com/xragilx/blog/2010/01/06/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-masalah-dan-membuat-keputusan

Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek.

Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.

JENIS-JENIS MODEL :

1. Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.

2. Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.

3. Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.

4. Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.

KEGUNAAN MODEL :

1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.

2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.

3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.

“MODEL SISTEM UMUM”

1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.


Arus sumber daya fisik yang mengalir :

2. Sistem Konseptual,

Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.

a. Sistem Lingkaran Terbuka.

b. Sistem Lingkaran Tertutup


1.
Arus material.

2. Arus personil.

3. Arus mesin.

4. Arus uang.


Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.


Saat para manajer menentukan output yang harus disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar informasi :

1. Relevansi.

2. Akurasi.

3. Ketepatan waktu.

4. Kelengkapan.

Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara logis.

Manajer menggunakan standar untuk mengendalikan sistem fisik dengan kinerja actual.

“Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen penting : manajer, pengolah informasi dan standar

Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan manajer untuk melaksanakan “management by exception” (suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima).

Management by Exception memberikan 3 keuntungan dasar :

1. Manajer tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara normal.

2. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima perhatian lebih menyeluruh.

3. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.


http://ochiyosi.blogspot.com/2010/10/model-sistem-umum-perusahaan.html

pengenalan pada manajemen informasi

(management information systems atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information processing). SIM merupakan kumpulan
dari sistem-sistem informasi:
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5. Sistern informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7. Sistem informasi perbendaharaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
10. Sistem informasi engeneering (engineering information systems).
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management).
Top level management dan executive management dapat terdiri dan direktur utama (president), direktur (vice-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi.
Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer divisi dan manajer-manajer cabang.
Lower level management disebut dengan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.Top level management disebut juga dengar strategic level, middle level management dengan tactical level dan lower level management dengan technical level.

Kata kunci dalam artikel ini :

artikel sistem informasi manajemen, sistem informasi distribusi, sistem informasi manajemen nokia, tingkatan SIM, sistem informasi MANAJEMEN PERSEDIAAN, pengenalan pada manajemen informasi, tingkatan sistem informasi manajemen, pengenalan sistem informasi manajemen, sistem informasi distribusi adalah, sistem informasi manajemen pemasaran, sistem manajemen nokia, sim sistem informasi manajemen, manajemen informasi sistem, level manajemen, Tutorial sistem informasi management, tutorial sistem informasi manajemen, manajemen sistem informasi, artikel tentang sistem informasi management, tingkatan SIM adalah, artikel sistem informasi manajemen persediaan, pengenalan sistem informasi, bagaimana desain informasi untuk manager level top dan manajer midle, tingkatan dalam manejemen sim, level manajemen persediaan, pengenalan pada manajemen informasi SIA, makalah tentang tingkatan manajemen, sistem informasi manajemen blog, sistem informasi manajemen, pengenalan pada manajemen, sistem marketing informasi pemasaran, Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems), level level sistem imformasi akuntansi, Top manajemen dan sistem informasi manajemen, pengenalan teknik informasi, SIM pemasaran, pieces dalam sistem informasi pemasaran, makalah marketing informasi pemasaran, ANALISA DILEVEL MANAJEMEN, tingkatan tingkatan pada SIM, pengendalian sim, artikel sistem informasi pemasaran, • Sistem informasi distribusi (distribution information systems), artikel tentang sistem informasi manajemen, artikel yang berhubungan dengan management information system, sistem informasi manajeman persediaan, peranan sistem informasi manajemen pada fungsi pemasaran, sistem informasi manajemen (SIM), sistem informasi middle manajemen, piece pengembangan si, sistem informasi manajemen analisi kredit

http://wildan.eltika.net/pengenalan-sistem-informasi-manajemen-sim.html

Jumat, 17 Desember 2010

tugas 3 SIA

Membuat Data Akuntansi Baru

Setelah kita selesai dengan data akuntansi yang diperlukan. Langkah selanjutnya adalah proses

pembuatan data akuntansi baru perusahaan, dapat dilakukan melalui perintah berikut :

Aktifkan Program MYOB Accounting, selanjutnya akan muncul kotak dialog Welcome To MYOB

Accounting yang berisikan lima tombol, seperti gambar di bawah in

Keterangan :

Open, pilihan ini untuk mengaktifkan salah satu data akuntansi perusahaan yang telah dibuat

sebelumnya. File data akuntansi dalam MYOB berektensi DAT.

Create, pilihan ini untuk membuat sebuah data akuntansi perushaan yang baru.

Explore, pilihan ini jika Anda ingin mengeksplorasi contoh data akuntansi yang disertakan pada

waktu Anda menginstalasi MYOB. Gunakan contoh data akuntansi tersebut untuk mempelajari

MYOB.

What’s New, pilihan ini untuk menampilkan bebagai informasi tentang fitur-fitur terbaru dan

peningkatan dari versi sebelumnya.

Exit, pilihan ini untuk keluar dari program MYOB.

Klik tombol Create new Accounting Data, maka akan tampil kotak dialog MYOB New Company File

Assistant.

Pada pilihan Company Information isikan Nama, Alamat, Telepon, Fax dan E-Mail perusahaan. Lihat

gambar di bawah ini.

Klik Next, pada pilihan Accounting Information, ketik data tahun periode akuntansi pada Current Financial Year (misal, 2008), pada Last Month of Financial Year pilih December, pada Conversion Month pilih January, dan pada Number of Accounting Periods pilih Twelve.

Klik Next, pada pilihan Account List, pilih I Would like to build my own Accounts list once I begin

using MYOB.

Pada pilihan Company File, klik Change untuk menentukan nama file dan alamat penyimpanan data

akuntansi.

Selanjutnya klik Next,

Klik Command Centre, maka akan ditampilkan MYOB Accounting (Command Centre), Perhatikan

gambar di bawah ini

Mata Kuliah : Komputer Akuntansi Dasar

Dosen

: Alpan Rubi Santoso, SE, S.Kom

ARS = 3

Gambar Jendela Command Centre

Keterangan :

Account, adalah komponen utama dari sistem akuntansi perusahan, yang merupakan ringkasan dari

seluruh aktivitas perusahaan tersebut, berfungsi untuk memodifikasi bagan akun, memasukan saldo awal akun-akun, dan proses penjurnalan transaksi umum, seperti biaya-biaya dan pembelian/penjualan barang yang dikapitalisasi.

Banking, untuk mencatat transaksi-transaksi pengeluaran dan penerimaan kas, seperti tagihan-

tagihan dan beban-beban sewa, listrik dan telepon, pemakaian dan pengeluaran kartu kredit, pinjaman dari bank, rekonsiliasi rekening koran bank dengan akun-akun bank, mencetak cek-cek yang Anda bayarkan, dan melakukan pembayaran elektronik.

Sales, untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan (tunai/kredit), penerimaan pembayaran

piutang dari pelanggan, mencatat retur penjualan sekaligus penyerahan uang kas kepada

pelanggan.

Time Billing, dipakai untuk menghitung penjualan.pembelian yang menggunakan perhitungan

persatuan waktu. Misalnya biaya konsultasi manajemen per jam.

Purchases, untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian (tunai/kredit), pembayaran hutang

kepada pemasok, mencatat retur pembelian sekaligus penerimaan uang kas dari pemasok.

Payroll, dipakai untuk penggajian karyawan menggunakan sistem payroll, bisa dipakai untuk

berbagai macam cara penggajian, seperti jam, harian, mingguan atau bulanan.

Inventory, mencatat aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pemeliharaan persediaan barang

dagangan, seperti mencatat, mengubah, menghapus, menetapkan dan menyesuaikan harga, memasukkan hasil perhitungan fisik persediaan barang dagangan, dan penerbitan laporan yang terkait.

Card File, untuk membuat, mencari, menampilkan, mengubah, menghapus, dan mengelompokkan

catatan individu, perusahaan, dan lembaga tersebut. Anda dapat mencatat seluruh informasi mengenai pelanggan dan Pemasok Anda, mencatat historis penjualan, menetapkan pajak dan termin pembayaran dari pelanggan dan pemasok, membuat catatan kontak, membuat label surat, dan membuat surat-surat untuk mereka.

D. Menutup Data Akuntansi

Jika Anda sudah selesai menggunakan data akuntansi perusahaan maka untuk menutupnya

dapat dilakukan tahapan sebagai berikut :

Klik menu File, pilih Exit

Jawab No (jika tidak ingin membuat file Backup) atau Yes (jika ingin membuat file Backup).

Pembuatan file Backup dapat dilakukan melalui menu File pilih Backup.

Pada jendela MYOB Company File Backup, pilih Backup Company File Only dan Do not check

Company File for errors. Kemudian klik Continue.

Tentukan posisi drive dan folder penyimpanan serta nama file Backup, kemudian klik Save

Membuka Data Akuntansi

Jika Anda sudah selesai menggunakan data akuntansi perusahaan maka untuk membukanya

dapat dilakukan tahapan sebagai berikut :

Pada tampilan Welcome to MYOB Accounting, klik tombol Open Your Company File, atau pada

tampilan Command Center klik menu File, Open.

Pilih nama file akuntansi yang akan ditampilkan dengan menentukan posisi drive dan folder

penyimpanan data akuntansi tersebut

Selanjutnya klik tombol Open

Pada kotak dialog User ID and Password ketik User ID Anda dan isikan password (jika ada)

selanjutnya klik tombol OK

Dilanjutkan dengan mengklik Enter Leter

Akhiri dengan mengklik tombol OK

Jawab NO, maka data akuntansi perusahaan akan ditampilkan.

Ref

perkiraaan

Debet

kredit

1213133

Kas

10000

1313143

Kas kecil piutang usaha

3462363

BCA

35000

7457474

Perlengkapan

5474574

Sewa dibayar dimuka

4574747

Giro

20000

6575777

Hutang usaha

4636333

Hutang gaji

50000

6346366

Pendapatan jasa

5252223

Beban japerlengkapan

15000

2423452

Biaya sewa